Minggu, 21 Juni 2015

Bencana Bukan hanya Bencana Alam



Bencana Bukan hanya Bencana Alam

Pada umumnya ketika disebut bencana, yang ada di benak orang hanya bencana alam. Padahal bencana amat banyak macamnya. Ada bencana fisik, ada juga bencana bukan fisik.

Juga pada umumnya orang juga hanya takut dengan bencana fisik. Orang takut gunung api meletus, takut ada gempa tektonik, takut ada tsunami, takut banjir, takut tanah longsor, takut kebakaran hutan, takut flu babi, flu burung, dan sebagainya.

Korupsi merajalela sebenarnya juga bencana. Politik kotor juga bencana. Pemilukada dan Pemilu tidak jujur juga bencana. Maksiat di mana-mana juga bencana. Namanya bencana non fisik, bencana kemanusiaan.

Tampaknya orang-orang tidak terlalu takut dengan bencana yang satu ini. Maksiat malah dibisniskan. Korupsi malah dibudayakan. Politik kotor malah diorganisasikan.
Padahal yang namanya bencana pasti merusak, pasti destruktif. Seperti halnya bencana alam mengakibatkan kerusakan, bencana kemanusiaan juga mengakibatkan kerusakan.

Kerusakan akibat bencana alam memang cepat dirasakan. Beda dengan bencana kemanusiaan, prosesnya panjang sehingga kerusakannya baru dirasakan dalam waktu panjang pula. Ketika kerusuhan terjadi di beberapa daerah di negeri kita beberapa waktu lalu, maka serempak terjadi dua model bencana.

Ada bencana fisik seperti gedung dan rumah-rumah terbakar hingga tidak tersisa. Juga ada bencana non fisik yaitu bencana kemanusiaan berupa permusuhan antarmanusia. Dalam waktu yang tidak terlalu lama rumah-rumah dan gedung yang terbakar sudah diperbaiki dan pulih keadaannya. Tapi rusaknya hubungan kemanusiaan belum sepenuhnya pulih. Itu sekadar sebuah contoh.

Jadi, sebenarnya bencana non fisik atau bencana kemanusiaan tidak kalah berbahayanya dari bencana fisik. Korupsi uang negara bisa lebih berbahaya dari erupsi gunung berapi. Korupsi bisa menguras uang negara sampai triliunan rupiah, erupsi gunung berapi hanya menguras beberapa miliar untuk rehabilitasi.

Memang pada bencana alam ada korban nyawa manusia yang tidak bisa diukur dengan uang. Tapi bencana korupsi besar juga membuat banyak rakyat menderita bagai dibunuh pelan-pelan. Malah yang begitu lebih mengerikan.

Dari sejarah kehidupan manusia masa lalu, tercatat banyak kaum yang dimusnahkan Allah dengan azab berupa bencana alam. Artinya, bencana kemanusiaan yang berkepanjangan dalam bentuk kerusakan moral yang parah dan massif bisa berujung pada bencana alam yang meluluh-lantakkan. Puing-puing dan sejarahnya masih ada hingga kini.

Tentu kita tidak ingin menambah bukti sejarah itu untuk pelajaran anak cucu kita, bahwa sebuah negeri yang penduduknya sebagian besar hidup dengan cara korup, dan menikmati hasil korupsinya melalui berbagai kesenangan maksiat, kini hanya tinggal sejarah. Padahal, negeri itu dulunya indah, namanya Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar