Minggu, 21 Juni 2015

Kenaikan BBM



“lagi – lagi rakyat harus menjadi korban dikarenakan cuma rakyat yang mampu dibodohi. Paradigma pemerintah yang menganggap subsidi sebagai penyakit atau beban dan harus dihilangkan adalah bukti nyata bahwa pemerintah berpihak pada kepentingan neoliberalisme dan melanggar UUD 1945 Pasal 33 , tribunnews.com

Pemerintah bersikeras mengurangi beban subsidi dengan alasan sangat klasik yaitu ingin “menyelamatkan” APBN.

Sejarah Kenaikan BBM: Soekarno 12X, Soeharto 18x, Habibie 1X, Gus Dur 1X, Mega 2X, SBY 3X

Menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi saat ini merupakan tindakan yang tidak populis. Secara politik maupun ekonomi, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi akan memancing reaksi, baik oleh politikus, mahasiswa maupun masyarakat

Sejarah Kenaikan BBM Sejak 1966

Rupanya trend menaikkan harga BBM di bumi pertiwi yang kaya minyak ini bukan hanya menjadi salah satu ciri pemerintah saat sekarang. Di zaman orde baru, Pres.Soeharto telah menaikkan harga BBM masing 2000 X untuk premium, 1832 X untuk solar dan 700 X untuk minyak tanah selama 32 tahun menjabat. Seringnya menaikkan harga BBM oleh Soeharto tidak diikuti protes massal. Hal ini disebabkan 2 hal: rakyat takut berunjuk rasa kepada penguasa otoriter Soeharto dan kondisi perekonomian masyarakat masih relatif stabil.

BBM Naik 11 Ribu Kali (1.1 juta %) Lipat Setelah 4 Presiden

Dengan adanya liberalisasi di bidang perminyakan, maka perusahaan asing akan bebas mengeksploitasi dan “mengontrol” sumber energi utama di negeri ini.

berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar