Minggu, 21 Juni 2015

Tinggalkan Rokok atau Alami Impotensi





Washington, Minggu - Bila penyakit jantung, stroke atau pun kanker belum cukup menjadi alasan buat pria untuk berhenti merokok, cobalah mempertimbangkan yang satu ini : Kebiasaan merokok akan memperbesar risiko Anda mengalami impotensi atau disfungsi ereksi (DE)!.Fakta mengenai hubungan kebiasaan merokok dan risiko impotensi memang bukan sesuatu hal baru. Sebelumnya, sudah beberapa riset yang mendukung teori tersebut. Kali ini pun, para ahli kembali mengungkap bukti ilmiah bahwa pria yang punya kebiasaan merokok berisiko 40 persen lebih besar mengalami disfungsi ereksi ketimbang pria yang tidak merokok.“Merokok akan membawa nikotin dan vasokonstriktor lainnya sehingga dapat menutup aliran pembuluh darah penis,” terang Dr. Jack Mydlo, kepala bagian urologi Temple University School of Medicine and Hospital di Philadelphia, AS.

Disfungsi ereksi atau impotensi menurut data dari U.S. National Institute of Diabetes dan Digestive and Kidney Disorders saat ini telah menjadi problem serius yang dialami dua dari 100 pria di Amerika. Ketika pria mulai beranjak tua, risiko mengalami gangguan fungsi seksual  pun makin meningkat.

Dalam penelitian kali ini, para ahli melibatkan sebanyak 8.000 pria di Australia berusia 16 hingga 59 tahun. Dari riset terungkap bahwa pria yang merokok kurang dari sebungkus sehari mengalami peningkatan risiko mengalami problem ereksi sebesar  24 persen.

Hasil riset yang dipublikasikan dalam Journal Tobacco Control  ini juga mengungkapkan, bertambahnya jumlah rokok yang dihisap setiap hari makin meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Pria yang rata-rata menghisap 20 batang rokok sehari tercatat mengalami peningkatan risiko sebesar 39 persen.

Pada riset lainnya, yang dipublikasikan American Journal of Epidemiology, pria yang masih merokok pada usia 40-an cenderung mengalami problem ereksi ketimbang pria tua yang tidak merokok. Risiko disfungsi juga tercatat meningkat dua kali lipat pada pria yang merokok pada usia  40-an dibanding yang tidak merokok pada usia 50-an.

“Merokok, yang mengakibatkan pembuluh darah menyempit, adalah penyebab terbesar gangguan ereksi,” ungkap Dr. Larry Lipshultz, kepala bagian reproduksi pria pada Baylor College of Medicine di Houston, Texas AS.

Merokok sebenarnya bukan satu-satunya penyebab impotensi pada pria. Faktor gaya hidup juga bisa berpengaruh besar pada kesehatan seksual kaum Adam. Obesitas, konsumsi alkohol dan obat-obatan dapat memicu timbulnnya problem ereksi. Demikian pula halnya dengan gaya hidup yang santai dan kurang aktivitas (sedentary), tambah Lipshultz.

Penyebab lainnya, lanjut  Lipshultz,  adalah beragam penyakit seperti diabetes; jantung, operasi kanker prostat, kandung kemih, usus besar, cedera tulang belakang, ketidakseimbangan hormon testosteron atau pun pengobatan tekanan darah tinggi dan obat antidepresan.

Lipshultz juga menjelaskan, seluruh faktor kondisi dan gaya hidup tersebut dapat memicu pria mengalami disfungsi ereksi melalui tiga cara utama yakni : memperlambat aliran darah, menyebabkan kerusakan saraf, dan mengubah kondisi hormonal. (HealthDay News/AC)-www.kompas.co.id

Awas, Rokok Bisa Rusak Sperma!




Punya teman atau pacar yang ga bisa lepas dari rokok? Ga tahu lagi bagaimana cara menghentikan kebiasaan buruk mereka? Bagaimana jika Anda mulai mengatakan pada mereka bahwa rokok bisa menurunkan kualitas sperma bahkan merusak sperma.




Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan Kanada menyebutkan satu lagi alasan untuk tidak merokok, karena rokok terbukti bisa merusak sperma dan mewariskan kerusakan genetik dari seorang ayah ke anaknya.

Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (03/06), studi yang dilakukan pada tikus ini menunjukkan bahwa rokok menyebabkan perubahan DNA pada sel sperma, di mana mutasi seperti itu diketahui bersifat permanen.

“”Jika diwariskan, mutasi ini menunjukkan perubahan yang tidak dapat dikembalikan seperti semula dari komposisi genetiknya,” jelas Carole Yauk dari Divisi Penanganan Racun dan Kesehatan Lingkungan Kanada, yang memimpin penelitian.

“Sebelumnya telah diketahui bahwa ibu hamil yang merokok bisa mencederai janin yang dikandungnya, dan di sini kami menunjukkan fakta bahwa seorang ayah pun secara potensial bisa merusak calon penerusnya bahkan sebelum bertemu pasangannya,” tambah Yauk yang menulis hasil penelitiannya di Jurnal Penelitian Kanker.

Yauk dan rekannya meneliti sel yang memproduksi sperma tikus yang secara kontinyu dipapar dengan asap rokok selama enam atau 12 minggu, dan seluruh mamalia terus melanjutkan memproduksi sperma.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa terjadi mutasi sebanyak 1,7 kali pada sel DNA tikus yang terpapar asap rokok dibandingkan pada tikus yang tidak terpapar asap rokok setelah 12 minggu, dan 1,4 kali mutasi setelah enam minggu.

“Kesimpulan ini menunjukkan bahwa kerusakan tergantung pada lamanya durasi terpapar asap rokok, jadi semakin lama Anda merokok maka akumulasi mutasi akan makin besar dan makin besar potensi dampaknya pada sel sperma Anda,” terang Yauk.

Dalam sebuah penelitian lain juga menyebutkan hampir sebagian besar pria yang menjalani program bayi tabung adalah perokok. Lebih dari itu, studi juga mencatat bahwa suami perokok memiliki kemampuan lebih rendah untuk menghamili isterinya daripada suami yang tak merokok.

Nah, bagaimana dengan Anda? Masikah menjadikan rokok salah satu bagian dari gaya hidup Anda, atau sudah mulai berpikir untuk berhenti merokok? Jika Anda sayang kesehatan, ayo berhenti merokok! (reuters/rit)-





Menambah Daftar Haram



Ketika Ulama gemar menambah daftar haramdosa merokok ” :
Kita suka menggunakan redaksi yang berbeda untuk menyatakan sesuatu perbuatan tidak disukai atau negatif. Salah satu redaksi itu adalah haram. Doeloe guru ajarkan kepada kita, bahwa yang dimaksud haram ialah perbuatan yang jika ditinggalkan mendapat pahala dan jika dilakukan mendapat dosa…

Kebalikan dari haram adalah wajib. Hal-hal yang diharamkan oleh Alquran tidak banyak; atau, dapat dihitung jari. Yang populer keharamannya karena Alquran menyebutnya langsung memakai redaksi haram adalah, misalnya, bangkai, darah, daging babi, sembelihan tidak dengan nama Allah.

Ada juga perbuatan yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, oleh Alquran keharamannya dinyatakan dengan redaksi haram, misalnya, riba. Dengan memakai redaksi haram, Alquran menyatakan haramnya pembunuhan atas satu jiwa tanpa dasar yang dibenarkan. Dengan redaksi haram, Alquran menyatakan haram menangkap buruan binatang darat selama dalam ihram.

Di samping itu, ada perbuatan yang dikenal luas keharamannya oleh umat Islam, meski Alquran tidak memakai redaksi haram, melainkan redaksi “rijs” (keji) dan “amal (perbuatan) syetan” untuk mencela perbuatan itu. Di antara perbuatan yang disebut “rijs” dan “amal syetan” ialah khamar, judi, keberhalaan (al-anshab), dan mengundi nasib dengan panah (al-azlam).

Hal yang serupa, yaitu bahwa keharaman zina tidak dinyatakan dengan redaksi haram, melainkan dengan redaksi-redaksi, misalnya “la taqrabuw al-zina” (jangan kalian mendekati zina), atau “… barang siapa yang melakukannya, niscaya “yalk atsaman” (dia mendapat dosa), atau “fahisyah” (keji), dan “sa-a sabila” (jalan yang buruk), atau penyamaan penzina laki-laki dengan laki-laki musyrik dan penzina perempuan dengan perempuan musyrik (Alquran/24: 3).

Amboi, ternyata Alquran memiliki redaksi yang amat kaya untuk menyatakan sesuatu perbuatan atau hal yang negatif. Tidak hanya memakai redaksi haram. Dan, yang dinyatakan haram oleh Alquran, seperti sudah dinyatakan, tidak banyak. Ulamalah yang suka menambah daftar haram melebihi yang dinyatakan Alquran.

Kenapa kita tidak belajar dari Alquran yang memakai gaya bahasa yang kaya di dalam mencela sesuatu hal atau perbuatan. Apa tidak sebaiknya rokok dan merokok dinyatakan saja sebagai barang dan perbuatan makruh.

Atau dalam bahasa pergaulan artinya “perbuatan sia-sia”, atau “dapat merugikan orang lain”, “ada manfaatnya, tapi mudaratnya lebih besar”, “merusak kesehatan secara berangsur”, “tidak memperbaiki pendapatan perokok yang pendapatannya pas-pasan”, dan lain-lain. (*)

Hari Buruh




Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day. Hari buruh ini adalah sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
Sejarah Hari Buruh

May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, seorang pekerja mesin dari Paterson, New Jersey. Pada tahun 1872, McGuire dan 100.000 pekerja melakukan aksi mogok untuk menuntut mengurangan jam kerja. McGuire lalu melanjutkan dengan berbicara dengan para pekerja and para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan dan uang lembur. McGuire menjadi terkenal dengan sebutan “pengganggu ketenangan masyarakat”.

Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu. Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari “United Brotherhood of Carpenters and Joiners of America”. Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara. McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk Para pekerja di setiap Senin Pertama Bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada tanggal 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di kota New York dengan peserta 20.000 orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi. Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini. Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum. Pada 1894. Presider Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional.

Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia. Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari, yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS: Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres mengubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

Satu Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions untuk, selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut. Tanggal 1 Mei dipilih karena pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872 [1], menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.

Peristiwa Haymarket




Peristiwa Haymarket, Polisi menembaki para demonstran disusul dengan perlawanan dari kaum buruh.




Pada tanggal 1 Mei tahun 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi 8 jam sehari. Aksi ini berlangsung selama 4 hari sejak tanggal 1 Mei.

Pada tanggal 4 Mei 1886. Para Demonstran melakukan pawai besar-besaran, Polisi Amerika kemudian menembaki para demonstran tersebut sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati, para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir. Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara, juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakukan yang lebih adil dari para pemilik modal.

Kongres Sosialis Dunia


Pada bulan Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS tanggal 1 Mei itu sebagai hari buruh sedunia dan mengeluarkan resolusi berisi:

Sebuah aksi internasional besar harus diorganisir pada satu hari tertentu dimana semua negara dan kota-kota pada waktu yang bersamaan, pada satu hari yang disepakati bersama, semua buruh menuntut agar pemerintah secara legal mengurangi jam kerja menjadi 8 jam per hari, dan melaksanakan semua hasil Kongres Buruh Internasional Perancis.
Resolusi ini mendapat sambutan yang hangat dari berbagai negara dan sejak tahun 1890, tanggal 1 Mei, yang diistilahkan dengan May Day, diperingati oleh kaum buruh di berbagai negara, meskipun mendapat tekanan keras dari pemerintah mereka.

Hari buruh di Indonesia






Jurnalis Juga Buruh, 1 Mei 2007 di Jakarta




Indonesia pada tahun 1920 juga mulai memperingati hari Buruh tanggal 1 Mei ini.

Ibarruri Aidit (putri sulung D.N. Aidit) sewaktu kecil bersama ibunya pernah menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Uni Sovyet, sesudah dewasa menghadiri pula peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 1970 di Lapangan Tian An Men RRC pada peringatan tersebut menurut dia hadir juga Mao Zedong, Pangeran Sihanouk dengan istrinya Ratu Monique, Perdana Menteri Kamboja Pennut, Lin Biao (orang kedua Partai Komunis Tiongkok) dan pemimpin Partai Komunis Birma Thaksin B Tan Tein.[2]

Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.

Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.

Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.

Kekhawatiran bahwa gerakan massa buruh yang dimobilisasi setiap tanggal 1 Mei membuahkan kerusuhan, ternyata tidak pernah terbukti. Sejak peringatan May Day tahun 1999 hingga 2006 tidak pernah ada tindakan destruktif yang dilakukan oleh gerakan massa buruh yang masuk kategori “membahayakan ketertiban umum”. Yang terjadi malahan tindakan represif aparat keamanan terhadap kaum buruh, karena mereka masih berpedoman pada paradigma lama yang menganggap peringatan May Day adalah subversif dan didalangi gerakan komunis.

2006


Aksi May Day 2006 terjadi di berbagai kota di Indonesia, seperti di Jakarta, Lampung, Makassar, Malang, Surabaya, Medan, Denpasar, Bandung, Semarang, Samarinda, Manado, dan Batam.

Di Jakarta unjuk rasa puluhan ribu buruh terkonsentrasi di beberapa titik seperti Bundaran HI dan Parkir Timur Senayan, dengan sasaran utama adalah Gedung MPR/DPR di Jalan Gatot Subroto dan Istana Negara atau Istana Kepresidenan. Selain itu, lebih dari 2.000 buruh juga beraksi di Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Buruh yang tergabung dalam aksi di Jakarta datang dari sejumlah kawasan industri di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang tergabung dalam berbagai serikat atau organisasi buruh. Mereka menolak revisi Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang banyak merugikan kalangan buruh.[3]

2007






Pawai Hari Buruh 1 Mei 2007 di Jakarta




Di Jakarta, ribuan buruh, mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan masyarakat turun ke jalan. Berbagai titik di Jakarta dipenuhi para pengunjuk rasa, seperti Kawasan Istana Merdeka, Gedung MPR-DPR-DPD, Gedung Balai Kota dan DPRD DKI, Gedung Depnaker dan Disnaker DKI, serta Bundaran Hotel Indonesia.

Di Yogyakarta, ratusan mahasiswa dan buruh dari berbagai elemen memenuhi Kota Yogyakarta. Simpang empat Tugu Yogya dijadikan titik awal pergerakan. Buruh dan mahasiswa berangkat dari titik simpul Tugu Yogya menuju depan Kantor Pos Yogyakarta. Di Solo, aksi dimulai dari Perempatan Panggung yang dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Bundaran Gladag sejauh 3 km untuk menggelar orasi lalu berbelok menuju Balaikota Surakarta yang terletak beberapa ratus meter dari Gladag. Aksi serupa juga digelar oleh dua ratusan buruh di Sukoharjo. Massa aksi tersebut mendatangi Kantor Bupati dan Kantor DPRD Sukoharjo. Di Bandung, para buruh melakukan aksi di Gedung Sate dan bergerak menuju Polda Jawa Barat dan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Jawa Barat. Di Serang, ruas jalan menuju Pandeglang, Banten, lumpuh sejak pukul 10.00 WIB. Sekitar 10.000 buruh yang tumplek di depan Gedung DPRD Banten memblokir Jalan Palima. Di Semarang, ribuan buruh berunjuk rasa secara bergelombang sejak pukul 10.00 WIB. Mengambil start di depan Masjid Baiturrahman di Kawasan Simpang Lima, Kampus Undip Pleburan, dan Bundaran Air Mancur di Jalan Pahlawan, lalu menuju gedung DPRD Jawa Tengah. Sekitar 2 ribu buruh di kota Makassar mengawali aksinya dengan berkumpul di simpang Tol Reformasi. Dari tempat tersebut, mereka kemudian berjalan kaki menuju kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumoharjo. Di kota Palembang, aksi buruh dipusatkan di lapangan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Di Sidoarjo, ratusan buruh yang melakukan aksi di Gedung DPRD Sidoarjo, Jawa Timur. Ribuan buruh di Pekalongan melakukan demo mengelilingi Kota Pekalongan. Aksi dimulai dari Alun-alun Pekauman Kota Pekalongan, melewati jalur pantura di Jalan Hayam Wuruk, dan berakhir di halaman Gedung DPRD Kota Pekalongan. Longmarch dilakukan sepanjang sekitar enam kilometer. Di Medan, sekitar 5 ribu buruh mendatangi DPRD Sumut dan Pengadilan Negeri Medan.




Pawai Hari Buruh 1 Mei 2008 di Jakarta




2008


Sekitar 20 ribu buruh melakukan aksi longmarch menuju Istana Negara pada peringatan May Day 2008 di Jakarta. Mereka berkumpul sejak pukul 10 pagi di Bundaran Hotel Indonesia.

Sementara itu 187 aktivis Jaringan Anti Otoritarian dihadang dan ditangkap dengan tindakan represif oleh personel Polres Jakarta Selatan seusai demonstrasi di depan Wisma Bakrie, saat hendak bergabung menuju bundaran HI [4]. Di Depok, 5 truk rombongan buruh yang hendak menuju Jakarta ditahan personel Polres Depok. Di Medan, polisi melarang aksi demonstrasi dengan alasan hari raya Kenaikan Isa Almasih. Aksi buruh di Yogyakarta juga dihadang Forum Anti Komunis Indonesia. [5]

Aksi ini dilakukan oleh pelbagai organisasi buruh yang tergabung Aliansi Buruh Menggugat dan Front Perjuangan Rakyat, serta diikuti berbagai serikat buruh dan organisasi lain, seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Buruh Putri Indonesia, Kesatuan Alinasi Serikat Buruh Independen (KASBI), Serikat Pekerja Carrefour Indonesia, Serikat Buruh Jabotabek (SBJ), komunitas waria, organ-organ mahasiswa dan lain sebagainya. [6]




Pawai Hari Buruh 2009 di Jakarta




2009


Belasan ribu buruh, aktivis dan mahasiswa dari berbagai elemen dan organisasi memperingati Hari Buruh Sedunia dengan melakukan aksi longmarch dari Bundaran HI menuju Istana Negara, Jakarta. Aksi ini tergabung dalam dua organisasi payung, Front Perjuangan Rakyat (FPR) dan Aliansi Buruh Menggugat (ABM). Ribuan buruh yang tergabung dalam ABM, tertahan dan dihadang oleh ratusan aparat kepolisian sekitar 500 meter dari Istana. [7]

2010


Bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, ribuan pengunjuk rasa melakukan unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Dari Bundaran HI, mereka kemudian bergerak ke depan Istana Negara.[8]. Mereka menuntut akan jaminan sosial bagi buruh. Kalangan buruh menganggap penerapan jaminan sosial saat ini masih diskriminatif, terbatas, dan berorientasi keuntungan. [9]

Di depan Istana, sempat terjadi kericuhan yang berlangsung sekitar 15 menit pada pukul 14.00 WIB. Petugas kepolisian mengamankan dua orang pengunjuk rasa untuk dimintai keterangan. Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Edward Aritonang, kedua demonstran tersebut berasal dari salah satu lembaga antikorupsi, KAPAK (Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi). Setelah insiden itu, secara umum kondisi aksi unjuk rasa berjalan kondusif kembali hingga selesainya aksi pada pukul 16.00 WIB.[10]

2011


Ribuan buruh Indonesia merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day, Minggu (01/05) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Mereka menyerukan adanya kepastian jaminan sosial bagi para buruh di Indonesia sambil meneriakkan yel-yel perjuangan eperti “Hidup Buruh” dan “Berikan Hak-Hak Buruh,” serta mereka berpawai menuju Istana Negara.[1


SEPIA (Kecerdasan Utama) Kunci Sukses Meraih Bahagia



SEPIA (Spiritual, Emotional, Power, Intellectual, Aspiration) 5 Kecerdasan Utama Kunci Sukses Meraih Bahagia

Sebagai mahluk yang mulia ciptaan Tuhan di muka Bumi ini, telah memiliki Sepia 5 kecerdasan utama tersebut (Spiritual, Emotional, Power, Intellectual, Aspiration) , namun dalam perjalanan hidupnya ada yang mampu menyeimbangkannya dan mereka inilah tergolong orang orang yang sukses meraih bahagia

Sukses dan bahagia adalah dua hal yang berbeda. Seseorang bisa Sukses tetapi tidak bahagia, Bisa bahagia tetapi tidak sukses  atau sekaligus sukses dan bahagia dan bisa pula tidak sukses dan tidak bahagia. Sukses tidak menjamin bahagia, terlebih lagi tidak sukses  lebih tidak menjamin bahagia.
…baca selengkapnya sepia kecerdasan utama


Entri ini ditulis di Pengembangan diri dan ber-tag Pengembangan Diri pada 29 Juni 2009.

Abad Monyet



Abad Monyet, Alam yang perawan telah hilang keperawanannya, Hutan yang gadis lagi sexy , kehilangan kegadisannya. Udara cemar dengan kepulan asap dan debu beracun, sementara itu kota kota penuh sesak dengan manusia dan lalulintas yang kasak kusuk. Kita tidak mengenal lagi hembusan angin yang segar dan bersih sepeti yang telah dialami nenek moyang kita dahoeloe kala.
Abad Monyet, Sekarang semuanya tercemar..termasuk budi pekerti , kepribadian dan ahlak…rumah tercemar dengan media komunikasi…, dari kamar tidur bisa menguber janji..pesanan yang meng-asikan lewat internet atau telepon, dengar lagu lagu, musik erotik, nonton filem ahoy..semua penyebar-luasan kebathilan dan dan propaganda dusta…, anak cucu sekarang menganggap itu hal biasa..dijaman moderen ini.., lenyap rasa malu…, lenyap rasa malu…dan inilah pertanda kita masuk dalam abad monyet … baca selengkapnya abad monyet


Entri ini ditulis di Cerita Pendek dan ber-tag Cerita Pendek pada 6 Juli 2009.

Spirit of change



Spirit of change

Perubahan yang bermula dari diri sendir
Realita kehidupan kita sekarang ini berbeda dengan generasi pendahulu..demikian juga kompetisi yang dihadapi anak cucu kita akan berbeda yang kita hadapi hari ini, Esensinya adalah perubahan, dan perubahan selalu terjadi dan yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri.

Pepatah mengatakan “berubah atau mati” atau kalau kita tidak berubah, bisa mati . Karena, perubahan itu sendiri akan melindas kita, sehingga kita jadi tertinggal jauh di belakang.

Sewaktu Barack Obama mengumandangkan slogan, yang menariknya ke puncak tertinggi kepemimpinan di Amerika—“Yes, we can change”—seketika itu juga orang-orang heboh membicarakan perubahan. Tetapi sayangnya, perubahan itu tidak hanya untuk dibicarakan. Perubahan tidak sekompak itu dengan hidup kita. Ia tak mau hanya dibicarakan, tetapi perlu ditindaki.

Orang yang tidak mau melakukan perubahan, jangan bermimpi mendapatkan hasil yang maksimal. atau jangankan bicara soal sukses, ada pendapat yang mengatakan bahwa kegagalan itu sukses yang tertunda, Edward Dowden menyatakan, “Kadang-kadang suatu kegagalan yang mulia melayani dunia sama setianya seperti sukses yang terhormat.

Buatlah keputusan untuk berubah
Sebelum Anda melangkah lebih jauh kepada perubahan, putuskan terlebih dahulu untuk berubah. “Perubahan bukanlah perubahan sampai terjadi perubahan,” sebuah slogan yang sering kali dikumandangkan. Nyatanya, perubahan itu sendiri perlu keputusan. Anda perlu memutuskan untuk berubah, dan Anda sendiri yang harus mengambil keputusan tersebut. Anda tidak harus bergantung pada orang lain untuk mewujudkan perubahan, tetapi Anda yang sangat bertanggung jawab mengambil keputusan untuk berubah. Karena sering kali, perubahan-perubahan kecil yang kita lakukan, bisa berdampak besar.

Buatlah perubahan yang dapat dicapai
Jangan terlalu muluk-muluk dalam melakukan perubahan. Nanti Anda sendiri yang stres karena tidak dapat mencapainya. Banyak orang mundur sebelum melakukan perubahan—dan akhirnya tidak berubah—karena mereka menetapkan target perubahan yang sulit dicapai. Jika Anda sendiri sulit mencapainya, siapa lagi yang dapat membantu Anda melakukan perubahan?

Berubah tanpa syarat
Banyak orang ingin berubah, tetapi dengan melakukan banyak persyaratan. Saya mau meningkatkan kinerja saya, asalkan gaji dinaikan. atau berubah asal suami mendukung, Walah! Perubahan yang seperti ini merepotkan. Merepotkan diri sendiri maupun orang lain.

Berikan penghargaan untuk perubahan Anda
Berikan reward (penghargaan) untuk hal sekecil apa pun yang menunjukkan perubahannya.
Sedikit perubahan yang kita lakukan, tetapi jika dilakukan secara konsisten bisa menelurkan hasil yang besar di kemudian hari. Berikan penghargaan atas perubahan yang Anda lakukan sekarang, jangan kaget atas hasil besar yang Anda capai kemudian hari.


Entri ini ditulis di Pengembangan diri dan ber-tag Pengembangan Diri pada 17 Juni 2009.

Only for you father



Only for you father, Sulit dipungkiri bahwa krakter hubungan seorang anak dengan sang ayah (father) sangat berbeda dari hubungan anak dengan sang Ibu (Mother) . Jika Ibu adalah rumah tempat kita dilahirkan, ibu adalah alam, tanah, lautan maka ayah samasekali bukan tersebut diatas. seorang ayah hanya mempunyai sedikit sekali hubungan dgn anaknya dalam tahun pertama kelahirannya, namun sang ayah berbeda sang ibu, mewakili kutub berbeda dari eksistensi manusia yaitu dunia pikiran, benda2, Hukum, aturan, disiplin, dan petualangan. Ayah adalah sosok yang mengajari sang anak serta menunjukan jalan menuju penjelajahan dunia.


Entri ini ditulis di Pengembangan diri dan ber-tag Pengembangan Diri pada 17 Juni 2009.