Minggu, 21 Juni 2015

Valentine Day



Pohon Khuldi dan Valentine Day

Wahai Adam, tinggallah engkau bersama istrimu dalam surga dan makanlah kamu berdua apa yang kamu berdua sukai. Tetapi janganlah kamu berdua mendekati pohon yang satu ini, sehingga kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim. QS A’raf, 7:19. Kemudian setan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya dengan mengatakan: “Wahai Adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon khuldi (keabadian) dan kerajaan yang tidak sirna?” QSThaha, 20:120. …

Setan adalah musuh yang sangat berbahaya. Allah Taala memperingatkan agar berhati-hati terhadap setan dan tipu dayanya. Di antara cara setan untuk menyesatkan manusia ialah dengan menamai sesuatu yang dilarang oleh Allah dengan nama yang menarik sehingga manusia tertipu. Bayangkan saja Nabi Adam as, yang diperingati langsung oleh Allah agar jangan sekali-kali mendekati sebatang pohon dalam surga karena akan berakibat fatal bagi yang memakan buahnya. Namun ternyata, setan tahu betul kelemahan manusia yang gampang lupa dan mudah tertarik kepada iming-iming indah. Pohon yang dilarang oleh Allah untuk didekati disebut oleh setan sebagai pohon khuldi, yaitu pohon yang apabila dimakan buahnya maka seseorang akan kekal dalam kenikmatan dan kerajaan surga. Bahkan ditambah dengan upaya lain yaitu dengan sumpah QS Al-A’raf,7: 21. Akhirnya Adam dan Hawa memakan buah pohon itu sehingga keduanya dikeluarkan dari surga.

Tanggal 14 Februari dinamai Valentine Day atau hari kasih saying, yaitu hari penyampaian atau pernyataan kasih sayang. Sebagian kaum muslimin terutama remaja, ikut-ikutan merayakan atau melakukan kegiatan yang berkaitan Hari Valentine itu. Apalagi namanya “hari kasih saying”. Bukankah kasih sayang itu dianjurkan dalam Islam? Bahkan di dalam hadis disebutkan “Sayangilah yang ada di bumi niscaya kamu akan disayangi oleh Yang Ada di langit.

Mengasihi binatangpun berpahala apalagi kepada sesama manusia. Yang menjadi persoalan ialah jika masyarakat menambah lagi satu hari raya yang dikhususkan sebagai hari kasih sayang. Usut punya usut, ternyata perayaan ini berasal dari agama lain. Hubungan antara pria dan wanita yang bukan muhrim ada batasannya dalam Islam. Di hari Valentine, hal itu menjadi longgar, saling bermesraan, berdua-duaan dan tidak tertutup kemungkinan berbuat zina yang diharamkan. Jika diperhatikan, Valentine Day ada kesamaannya dengan pohon khuldi, sesuatu yang dilarang, namun diberi nama yang menarik untuk mengelabui. Oleh karena itu, para ulama melarang kaum muslimin untuk ikut-ikutan merayakan dan mengikuti kegiatan Valentine Day seperti saling bertukaran hadiah, bunga, memakai baju khas Valentine Day, apalagi jika melakukan perbuatan maksiat di dalamnya.


Entri ini ditulis di Hari Raya dan ber-tag Hari Raya pada 27 Februari 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar