Minggu, 21 Juni 2015

Tips Puasa Bagi Ibu Hamil, Menyusui, Lanjut Usia dan Penyakit Maag serta beberapa kondisi yang harus diwaspadai



Tips puasa sehat ibu menyusui.
Menunaikan puasa pada bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim, termasuk puasa untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Namun, Allah telah memberikan keringanan kepada ibu hamil dan menyusui dengan membolehkan berpuasa di luar Ramadhan atau dengan membayar fidyah.


Menyusui adalah fitrah yang pasti dilalui oleh seorang muslimah. Kemampuan seorang ibu untuk berpuasa pada masa-masa menyusui berkaitan erat dengan kondisi kesehatannya. Kesehatan ini berkaitan erat dengan pola hidup dan pola makan, apalagi pada bulan Ramadhan. Asupan gizi pada ibu menyusui harus memadai untuk mensuplai Laktasi yang dibutuhkan oleh sang bayi.


Perbedaan paling signifikan pada bulan Ramadhan adalah waktu makan. Ibu yang biasanya makan pagi, siang, dan malam harus mengubah jam makan pada waktu sahur dan berbuka. Oleh sebab itu, dua waktu makan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan memaksimalkan asupan gizi pada dua waktu makan tersebut.


Sebenarnya, saat berpuasa ASI yang dihasilkan ibu menyusui tidak akan berubah dan berkurang kualitasnya karena saat berpuasa tubuh akan melakukan mekanisme kompensasi. Produksi ASI akan diambil dari zat gizi, yaitu energi, lemak dan protein serta vitamin dan mineral, dari simpanan tubuh. Penggantian zat-zat tersebut akan terjadi pada saat berbuka sehingga ibu menyusui akan tetap sehat.


Oleh sebab itu, jumlah asupan gizi pada ibu menyusui yang berpuasa harus diperhatikan. Ibu menyusui harus tetap makan tiga kali sehari, saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan cadangan ASI dalam tubuh. Makanan dengan komposisi gizi berimbang, 50% karbohidrat, 30% protein dan 20% lemak juga harus dipertahankan.


Berikut beberapa tips mempertahankan kualitas dan kuantitas ASI saat puasa Ramadhan:


1. Memperbanyak konsumsi cairan
Saat berpuasa cairan berkurang sebanyak 2 sampai 3% dalam tubuh. Tubuh menyesuaikan diri dengan mengurangi keringat dan produksi urine. Berbuka dengan minuman manis dan hangat akan merangsang kelancaran ASI bagi ibu menyusui. Meminum susu dapat menjadi alternatif untuk menambah energi dalam tubuh. Teh manis hangat, jus, dan kurma dapat memberikan energi lebih bagi tubuh ibu menyusui.


2. Menyeimbangkan komposisi gizi pada menu makanan
Pada dasarnya tubuh ibu menyusui memerlukan 700 kalori setiap harinya. Pada saat berpuasa, 70% dari jumlah kalori yang dibutuhkan ini didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Sisanya didapat dari cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh. Mengonsumsi makanan bergizi pada saat sahur, berbuka, dan setelah tarawih harus dipertahankan. Sebagai alternatif menu, satu porsi opor ayam sekitar 200 gram, mengandung 700 kalori. Santan pada opor memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi. Jika dengan kuah, satu porsi opor mengandung 700 kalori, tapi ayamnya hanya mengandung 200 kalori. Satu potong rendang dengan berat 340 gram, mengandung lebih dari 800 kalori. Segelas es buah dengan ukuran 180 ml mengandung 173 kalori.


3. Istirahat yang Cukup
Pada saat bayi menyusui, syaraf di permukaan payudara memberikan rangsangan ke kelenjar pada otak untuk memproduksi dua hormon yang memicu produksi ASI. Dua hormon ini adalah prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin memerintah sel-sel dalam payudara untuk memproduksi ASI. Hormon oksitosin menyebabkan otot-otot payudara berkontraksi, dan memompa ASI keluar dari puting. Aktivitas ini memperlihatkan bahwa jumlah ASI akan terus bertambah sepanjang bayi tetap menyusui. Efeknya, ibu yang berpuasa akan lemas setelah menyusui. Beristirahat sejenak akan mengembalikan energi pada ibu. Tidak lupa, secara psikologis, keyakinan bahwa ASI akan tetap lancar selama berpuasa juga harus tetap dikuatkan. Ini berpengaruh besar pada produksi ASI.



Tips puasa saat hamil.
Pada dasarnya menjalankan puasa (ibu hamil) tidak berdampak secara drastis pada berat bagi saat dilahirkan nanti. Namun, jika Anda khawatir dengan kondisi bayi Anda karna berpuasa, cobalah amalkan beberapa tips puasa bagi ibu hamil di bawah ini.


Kehamilan Harus Normal. Artinya, Anda dalam kondisi sehat, begitu pula sang janin. Untuk itu, Anda harus memeriksakan diri ke dokter sebelum menjalankan ibadah haji.


Perhatikan Makanan Anda, baik jenis maupun jumlahnya. Anda akan mendapatkan gizi yang seimbang jika makanan Anda terdiri dari padi-padian atau serelia, sayur atau buah-buahan, serta daging dan sayur


Vitamin dan Mineral. Antara lain, asam folat (dari sayuran hijau, hati, daging dan telur), zat besi (dari hati ayam atau sapi, daging, kacang-kacangan atau sayuran berdaun hijau) dan kalsium (dari susu dan produk olahannya, tempe atau tahu, serta berbagai minuman yang difortifikasi dengan kalsium).


Penuhi Kebutuhan Cairan, agar tidak menyebabkan dehidrasi. Jika memang ingin puasa, usahakan untuk minum yang banyak di malam hari.


Ketika Sahur, Hindari karbohidrat Sederhana (seperti permen dan cokelat), karena akan merangsang produksi hormon insulin untuk membakar guka dalam darah. Jika kadar gula turun, Anda akan lemas, pusing dan perut terasa perih. Oleh karena itu, pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi dan sayur, serta ikan pepes, atau tumis tauge dengan telur rebus. Makanan seperti ini dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Jangan lupa minum susu sebagai sumber protein, mineral dan vitamin.


Ketika berbuka, pilih beberapa makanan yang tidak langsung meberatkan kerja alat penceranaan. Misalnya saja, buah-buahan segar yang rasanya manis, bubur kacang hijau, atau bubur susu yang ditambah buah (segar atau kering).


Jika kehamilan Anda normal dan sehat, olahraga tetap perlu dijalani. Lakukan olah raga ringan saja. Bukan untuk mengurangi berat badan, tapi untuk memelihara kesehatan dan kebugaran Anda. Selain itu, olahraga ternyata bisa menurunkan keinginan untuk makan. Karena, ketika berolahraga, otak biasanya akan membentuk zat kimia yang akan mengirimkan pesan “kenyang”. Untuk itu, paling tidak Anda perlu melakukan latihan aerobik sekitar 20 menit secara rutin setiap harinya.


Hentikan puasa jika tak sehat. Jika Anda merasa tubuh kurang enak atau tidak nyaman salama berpuasa, sebaiknya hentikan puasa Anda. Jangan dipaksakan, karena mungkin bisa berisiko bagi kesehtan Anda maupun janin. Jika perlu periksakan diri Anda ke dokter.



Tips Puasa Ramadhan bagi Usia Lanjut.
Saat memasuki usia lanjut seseorang akan mengalami perubahan seperti cairan tubuh yang turun dari 60 persen menjadi 45 persen, rasa haus berkurang sehingga berisiko mengalami dehidrasi dan mudah timbul rasa lelah, lemah dan bingung. Lalu amankah orang yang lanjut usia melakukan puasa?


Berdasarkan survei yang dilakukan oleh poliklinik Geriatri RSCM didapatkan sebesar 76,5 persen orang usia lanjut bisa melaksanakan puasa, dan 83,3 persen dari jumlah tersebut berhasil menjalankan puasa selama sebulan penuh. Umumnya para usia lanjut tersebut menderita penyakit hipertensi, pengapuran sendi lutut, diabetes melitus, gangguan keseimbangan dan jantung.


“Puasa itu sendiri sebenarnya memberikan beberapa manfaat seperti membatasi makan dan minum sehingga mengurangi asupan kalori, memberikan rasa tenang dan damai serta dengan tarawih membantu mengeluarkan energi sebesar 200 kalori,” ujar DR. Dr. Siti Setiati, SpPD, KGer, MEpid dalam acara Simposium Mini ‘Tetap Sehat dan Bugar Selama Bulan Ramadhan’ di Aula FK-UI RSCM, Jakarta 19 Agustus 2009.


Dr. Siti Setiati menyarankan bagi usia lanjut yang ingin melaksanakan puasa sebaiknya mengatur pola makannya yaitu dengan mengkonsumsi 40 persen kalori saat sahur, 50 persen kalori saat berbuka dengan mengkonsumsi makanan ringan terlebih dahulu dan makanan berat setelah shalat maghrib lalu 10 persen kalori sesudah melakukan tarawih.


Berikut adalah tips berpuasa untuk usia lanjut:




  • Kebutuhan kalori saat berpuasa harus sama dengan saat tidak berpuasa.

  • Konsumsi cairan 8-10 gelas untuk mencegah dehidrasi dengan cara 2 gelas saat berbuka, 3-4 gelas setelah tarawih hingga sebelum tidur, 1 gelas saat bangun tidur dan 1-2 gelas saat sahur.

  • Konsumsi air atau jus buah pada waktu antara berbuka puasa dan sebelum tidur.

  • Hindari terlalu banyak mengkonsumsi es, karena dapat menahan rasa kenyang.

  • Komposisi gizi harus seimbang.

  • Batasi makanan yang digoreng dan tinggi lemak.

  • Saat sahur batasi mengkonsumsi teh atau kopi dan dianjurkan makan makanan yang lambat dicerna dan tinggi serat.

  • Saat berbuka baik untuk mengkonsumsi kurma atau pisang.

  • Konsumsi vitamin atau mineral.

  • Waspadai terjadinya kekurangan cairan.


“Untuk pasien yang menderita penyakit akut, kondisi tidak bugar serta harus mendapatkan pengobtan melalui suntikan, sebaiknya tidak melakukan puasa terlebih dahulu,” ujar DR. Dr. Siti Setiati SpPD yang juga staf pengajar di Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI.


Bagi usia lanjut yang menderita hipertensi sebaiknya rajin mengontrol tekanan gula darah setidaknya dua kali sehari saat pagi dan malam hari sesudah berbuka, karena saat puasa tekanan darah seseorang bisa berfluktuatif.


“Untuk itu orang yang usia lanjut harus dijaga jangan sampai tekanan darahnya melebihi angka 140/90, jika tekanan darah terus naik sebaiknya tidak perlu berpuasa,” ujarnya.


Selama orang yang usia lanjut tidak mengalami penyakit akut dan sehat-sehat saja, maka aman baginya untuk bisa melakukan puasa di bulan Ramadan.



Tips Sehat Puasa Ramadhan untuk Penderita Mag.
Memiliki penyakit mag tidak menjadi alasan bagi siapa saja untuk tidak menjalankan puasa ramadhan. Karena, pada dasarnya, puasa ramadhan selain sebagai bulan suci penuh ampunan dosa, ternyata berpuasa di bulan ramadhan juga banyak memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh kita.


Untuk itu, Jika Anda memiliki penyakit mag, maka jangan usah khawatir untuk berpuasa. Dan agar puasa Anda tetap lancar, berikut DB share tips sehat berpuasa ramadhan bagi penderita mag, seperti dilansir dari laman detik health.


Puasa dapat menyehatkan asalkan dilakukan dengan benar, sesuai kaidah agama/rohaniah dan jasmaniah. Lantas, apakah penderita mag diperkenankan berpuasa? Berpuasa dengan cara yang benar akan dapat menyehatkan lambung/saluran cerna.


Tips puasa ramadhan – tips puasa senin kamis. Bulan ramadhan adalah bulan suci, bulan yang penuh ampunan, bulan yang penuh dengan pahala. Dimana setiap amal baik kita pada bulan suci ramadhan akan dilipat gandakan. Semoga amal ibadah Anda di terima oleh Allah SWT. Amieh.


Pada artikel ini, duniabaca.com akan sedikit berbagi tips puasa ramadhan, seperti tips mencegah bau mulut saat puasa, tips menjalankan puasa ramadhan agar tetap sehat bugar serta tips saat berbuka puasa ramadhan. Semoga sedikit tips-tips menjalankan puasa ramadhan ini dapat bermanfaat. Amien


Tips Mencegah Bau Mulut Saat Puasa Ramadhan / Puasa Senin Kamis


Meskipun bau mulut orang berpuasa bagi Allah lebih harum dari minyak kasturi, bukan berarti kita bebas menebarkan bau mulut kepada orang lain. Ada beberapa jenis tanaman yang cocok untuk mengatasi bau mulut dan bau badan. Tanaman itu mengandung bahan aktif berbau segar dan bermanfaat mematikan atau mengendalikan pertumbuhan bakteri serta memberikan bau harum bagi tubuh agar mulut kita tidak berbau saat sedang berpuasa.


1. Bahan: 2 jari kunyit, gula aren secukupnya, 1 gelas air.
Cara membuat: Kunyit dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan air. Setelah itu tambahkan gula aren, kemudian aduk-aduk hingga rata. Selanjutnya campuran ini diperas atau disaring. Air perasan diminum sekaligus pada malam hari menjelang tidur. Lakukan hal ini selama beberapa hari.


2. Bahan: 5 helai daun sirih, 3 gelas air.
Cara Membuat: Daun sirih yang telah dicuci bersih direbus dengan air bersih hingga mendidih selama 15 menit. Biarkan rebusan air hingga dingin dalam keadaan tertutup. Gunakan rebusan air sirih untuk kumur-kumur sebanyak 3 kali sehari. Setiap kali kumur, gunakan 2 sendok makan. Lakukan hal ini hingga beberapa hari.


Tips Bugar Saat Puasa Ramadhan
Intinya sebenarnya ada dalam makanan ketika sahur.




  • Sahur dengan makanan yang hangat, agar makanan mudah dicerna sekaligus merangsang keluarnya enzim pencernaan.

  • Selain sahur dengan nasi dan lauk, konsumsi juga sayur, buah-buahan dan minum segelas susu. Hindari minum kopi karena kandungan dalam kopi menyebabkan cairan dalam tubuh sering keluar. Perbanyak minum air putih agar tubuh kelak tidak kekurangan cairan.

  • Mengakhirkan waktu sahur. Setidaknya dengan mengakhirkan waktu sahur kita memiliki cadangan tenaga yang lebih dibandingkan dengan yang lebih cepat sahurnya.

  • Berpuasa bukan berarti kita mengehentikan semua aktifitas olahraga. Lakukan olahraga ringan, semacam strecthing atau senam ringan di pagi-pagi buta. Boleh juga jogging atau jalan kaki menjelang berbuka puasa.

  • Redam emosi dan berpikir positif.
    Scara psikologis, dengan berfikir positif dan tidak mengumbar emosi, akan menyebabkan pikiran lebih tenang dan energi tidak banyak keluar.

  • Tetaplah beraktifitas selama puasa, namun tidak berlebihan. Selalu tidur justru akan menjadikan badan terasa lemas dan tidak bertenaga.

  • Jangan segan mandi ditengah hari. Mandi mampu menyegarkan badan kita kembali.


Tips Berbuka Puasa Ramadhan / Puasa Senin Kamis





    • Jangan menunda waktu berbuka puasa

    • Berbukalah dengan makan kurma, atau buah-buahan dan minumlah air putih.

    • Jangan bebruka dengan yang manis-manis. Kecuali manis yang keluar dari buah-buahan.



* Menurut artikel yang saya baca dari di forum-forum, justru sebenarnya kurma yang asli tidaklah terlalu manis sebagaimana halnya kurma yang sampai di Indonesia. Kurma di Indonesia terasa sangat manis karena sudah menjadi manisan kurma. Barangkali karena di Indonesia kurma itu manis, maka orang2 menganjurkan untuk bebruka dengan yang manis-manis. Mudah-mudahan hal ini bisa menjadi koreksi bagi kita semua.




  • Tidak baik berbuka dengan makan kolak. Selain sudah manis karena pisang, juga banyak campuran lain yang menambah manisnya kolak, misalnya gula dan santan. Alangkah baiknya jika pisang segar di makan tanpa kolak.

  • Jangan berbuka dengan minum es. Minum es mampu menahan rasa lapar, sehingga kita kehilangan selera untuk menyantap makanan yang bergizi.

  • Makanlah makanan berbuka secara bertahap. Setelah minum segelas air putih atau makan kurma, pergilah shalat maghrib. Barulah 15 menit kemudian (perkiraan waktu selesai shalat maghrib) makan-makanan yang lebih ‘berat’, misalnya kolak, nasi atau panganan yang lain.

  • Berhentilah makan sebelum kenyang. Seperti yang dikatakan Rasulullah, porsi perut kita untuk menampung makanan adalah sepertiga angin, sepertiga air, dan sepertiganya berupa makanan.


Itulah beberapa tips saat menjalankan puasa, baik puasa ramadhan maupun puasa senin kamis yang diambil dari berbagai sumber.


Kondisi yang Dikhawatirkan Saat Puasa. Dalam beberapa hari ke depan masyarakat muslim akan melakukan ibadah Puasa Ramadan 2012. Meski begitu ada 3 kondisi yang banyak dikhawatirkan orang mengenai kesehatannya saat berpuasa.


“Kalau untuk kekhawatiran, secara statistik dan praktek saya pribadi memang penyakit maag yang paling banyak,” ujar dr Hayatun Nufus, SpPD dari RSCM dalam acara Konferensi Pers Pusat Konsultasi Ahlinya Lambung di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Selasa (17/7/2012).


dr Hayatun menuturkan ada 3 kondisi yang banyak dikhawatirkan orang ketika ia menjalani ibadan puasa, yaitu:


Maag
Banyak orang yang khawatir maagnya akan kambuh jika ia berpuasa, padahal jika penyakit maag yang diderita akibat fungsional maka melakukan puasa justru bisa mengurangi gejala karena membantu makan teratur dan kurangi konsumsi camilan.


Namun jika maag akibat organik, maka perlu pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui apakah kondisinya memungkinkan ia untuk berpuasa. Jika sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, maka biasanya dokter akan memberikan izin untuk berpuasa.


Diabetes
Puasa identik dengan makanan yang serba manis seperti es buah, kolak dan makanan lain untuk berbuka puasa. Bagi orang yang diketahui memiliki penyakit diabetes maka asupan makanan manis ini perlu diatur agar kadar gula darahnya tidak meningkat secara drastis tapi juga tidak terlalu rendah.


“Selain pola makan yang salah sehingga kadar gula darah naik, ada juga kekhawatiran seseorang tidak bisa minum obat saat puasa. Jika kadar gula darah naik maka timbul keluhan cepat mengantuk, kondisi tidak fit sampai gejala yang berat,” ungkapnya.


Kolesterol
Kolesterol juga bisa menjadi hal yang dikhawatirkan saat puasa akibat pola makannya yang tidak teratur, dalam hal ini saat sahur dan buka puasa tidak terkontrol makannya.


Untuk mencegah masalah kolesterol sebaiknya konsumsi buah dan sayur yang cukup, minum yang cukup serta mengurangi makanan yang digoreng-goreng seperti gorengan.


Sumber duniabaca.com


 Tulisan terkait





 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar