Minggu, 21 Juni 2015

Dusta - Bohong

Berdusta atau berbohong adalah sifat manusia yang mengawali kehancuran-nya


Setiap kali berdusta , atau menutupi kebohongannya membutuhkan lebih seratus kebohongan lainnya.
Contohnya seorang pegawai yang mangkir / bolos dari pekerjaannya , ia tidak masuk kerja akibat terlambat bangun, karena semalaman ia menghadiri pesta ultah sahabatnya yang usai jam 3 dini hari, dan keesokan harinya ia ditanya oleh Atasannya:


Atasan : Kenapa kemarin tidak masuk kerja ???
Pegawai : Sakit Kepala Pak
Atasan : Bagaimana sakitnya sampai tidak dapat masuk kerja
Pegawai : Sangat berdenyut-denyut Pak !
Atasan : Sudah kedokter ?
Pegawai : Sudah Pak
Atasan : Dokter siapa ???
Pegawai : Dokter Anu pak
Atasan : Ada Resep obat yang diberikan ?
Pegawai : Ada pak
Atasan : Obat Apa Namanya
Pegawai : Parasetamol pak


…. dan seterusnya… , dan oleh teman sekerjanya , si pegawai juga ditanyai , dan sipegai berbohong untuk mempertahankan kebohongannya


sebenarnya pegawai tersebut tidak masuk kerja karena terlambat bagun, dari pada dimarah oleh atasan kalau masuk kerja terlambat , lebih baik tinggal saja dirumah bermalas-malasan, atasan kan dapat menerima alasan “Sakit”. Pemikiran pegawai tersebut adalah sekedar Alasan untuk membenarkan Perbuatan Mangkirnya dan yang jelas bahwa Pegawai tersebut tidak atau kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya.


Jika sifat berbohong tadi merupakan kebiasaannya  dan berulang kali , maka dapat menimbulkan kecurigaan , saling curiga antara atasan dan bawahan, antara bawahan dan sesama bawahan yang kan menimbulkan rasa tidak percaya sesamanya.


Rasa ketidak percayaan diantaranya akan menimbulkan Fitnah , contoh nya :


Suatu waktu si pegawai disuruh mengantar Parsel ke Boss Besar, dan sialnya ditengah jalan , parsel tersebut terjatuh (betul betul terjatuh) dan akhirnya sipegawai kembali dan melaporkan kejadian tersebut. Karena Atasannya tidak percaya lagi kepada sipegawai , maka diceritakannyalah kejadian tersebut kepada karyawan lainnya, dan oleh karyawan lainnya (karena ia juga tidak percaya kepada pegawai tersebut) mengatakan ” Dia itu berbohong Pak, mungkin saja parsel  tersebut dikasi kepada Pacarnya ” (Fitnah ).


Akibat dari fitnah ini , maka dikeluarkan lah Pegawai tersebut dari Perusahaan tempat ia bekerja dan Tamat / hancurlah karier dari si-Pegawai tersebut.


Secuil contoh tersebut diatas sangat sederhana namun dapat dibesar-besarkan bila dilandasi rasa Iri dan Dengki


Dusta, Curiga, Fitnah, Iri dan Dengki serta tidak bertanggung jawab adalah sifat manusia yang berada dalam satu kesatuan , tidak berdiri sendiri , hanya kuantitasnya yang berbeda beda (kebiasaan, sering, jarang, tidak selalu, sekali-kali) antara manusia dengan manusia lainnya.


Sifat sifat manusia tersebut yang akan membentuk Manusia Munafik seutuhnya


Tulisan terkait :





  •  Bersikap Jujur menjauhi Dusta


  • Benar dan Dusta


  • Ciri-ciri orang Munafik


  • Peringatan Allah bagi orang Munafik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar