Jumat, 19 Juni 2015

Dosa Mematikan dari Pikiran Negatif




1. Saya akan berbahagia saat saya memiliki _____

Masalah:
Jika kamu berpikir kamu tidak dapat bahagia sampai kamu meraih titik tertentu atau sampai kamu mencapai penghasilan tertentu atau sampai kamu mendapatkan rumah bagus atau komputer atau mobil maka kamu tidak akan pernah berbahagia. Semua target tersebut justru tidak akan tercapai. Sekali kita meraih target tersebut kita tidak akan puas, kita akan menginginkan yang lebih lagi.

Solusi:
Belajar untuk berbahagia dengan apa yang kamu miliki, di mana kamu berada dan siapa kamu, mulailah saat ini juga. Kebahagiaan tidak harus memiliki beberapa barang yang kita inginkan, bahkan itu dapat kita temukan saat ini. Belajar menghitung berkat yang kamu terima dan lihat yang positif dari situasimu. Ini mungkin terdengar sederhana tetapi ini dapat diterapkan.

2. Saya harap saya seperti seorang ____ (selebriti, teman atau orang lain)

Masalah:
Kita tidak akan mempunyai kecantikan, talenta, kekayaan, penampilan menarik seperti orang lain. Akan selalu ada orang yang lebih baik jika kita melihat terus. Bagaimana pun juga, jika kita membandingkan diri sendiri terhadap orang lain dengan cara seperti ini maka kita akan selalu lebih rendah, selalu gagal dan selalu berasa lebih buruk mengenai diri sendiri. Tidak ada cara untuk berbahagia.

Solusi:
Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan lihatlah ke dalam diri sendiri, apa kekuatanmu, keahlianmu, kesuksesanmu bagaimanapun kecilnya itu. Apa yang kamu cintai mengenai diri sendiri? Belajar mencintai diri sendiri, sekarang juga, bukan siapa yang kamu harapkan nantinya mengenai siapa kamu. Adalah bagus buat setiap kita jika kita mencintai diri sendiri, dan indahnya semangat kemanusiaan di diri setiap orang.

3. Melihat seseorang sukses dan membuat kita cemburu dan marah.

Masalah:
Pertama, asumsi ini memandang bahwa hanya ada sedikit orang yang dapat sukses di dunia. Kenyataannya, sangat banyak orang dapat sukses dengan berbagai caranya masing-masing.

Solusi:
Belajar menghargai kesuksesan orang lain dan belajarlah dari kesuksesan itu, berbahagialah untuk mereka. Berempati dengan mereka dan mengertilah bahwa itu seharusnya menjadi milik mereka. Kemudian berbaliklah dari mereka dan lihat diri sendiri. Kamu pun bisa sukses, bagaimana pun juga kamu memilih yang kamu lakukan. Dan lebih lagi, kamu sebenarnya sudah sukses. Jangan melihat ke atas saat berada ditengah-tengah kelompok sosial tetapi perhatikan juga ke bawah. Selalu ada jutaan orang yang lebih tidak beruntung dari kamu. Orang yang bahkan tidak dapat membaca artikel ini atau menguasai komputer, jelas tidak beruntung. Dalam hal ini kamu berada dalam kesuksesan besar.

4. Saya berada dalam kegagalan yang menyedihkan. Saya tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar.

Masalah:
Setiap orang adalah kegagalan, jika kamu melihat itu sebagai jalan yang pasti. Setiap orang pernah gagal, beberapa kali, dalam berbagai hal. Saya pernah gagal juga, saya tidak dapat menghitung berapa kali. Dan saya tetap akan gagal, setiap harinya. Bagaimanapun, perhatikan kegagalanmu sebagai kegagalan jika membuat dirimu merasa buruk terhadap terhadap diri sendiri. Dengan cara berpikir seperti ini, kita akan memiliki gambaran diri negatif dan tidak akan bergerak dari situ.

Solusi:
Perhatikan kesuksesmu dan abaikan kegagalanmu. Lihat kembali kehidupanmu, bulan lalu atau tahun lalu atau 5 tahun lalu. Berusaha mengingat kesuksesanmu. Jika kamu kesulitan mengingatnya, mulailah mendokumentasikannya. Buatlah sebuah catatan sukses, baik itu di buku catatan ataupun di internet. dokumentasi kesuksesanmu setiap hari atau setiap minggu. Saat kamu melihat kebelakang akan apa yang sudah kamu raih selama setahun, kamu akan kagum. Ini adalah sebuah perasaan positif yang menakjudkan.

5. Saya akan dikalahkan olehnya nanti. Saya lebih baik dari dia dan tidak akan saya menolongnya untuk sukses. Dia nanti akan memakan saya.

Masalah:
Kompetisi diasumsikan bahwa ada sejumlah kecil emas yang harus dimiliki dan saya harus meraihnya sebelum dia. Itu akan membuat kita rakus, menikam dari belakang, menyakiti orang lain. Kita akan berusaha mencengkram jalan kita dari orang lain untuk meraih sukses, karena perasaan kompetitif kita. Bagaimanapun, siapa yang mengatakan bahwa pelanggan saya tidak dapat menjadi pelangganmu? Orang dapat mencari informasi dan berpindah tempat sesuka hati.

Solusi:
Belajar melihat kesuksesan sebagai sesuatu yang harus dibagi, dan belajar bahwa jika kita saling menolong kita akan mendapat kesempatan yang lebih baik untuk sukses. Dua orang bekerja bersama untuk mencapai tujuan lebih baik daripada dua orang yang bersaing untuk meraih tujuan tersebut. Lebih dari cukup kesuksesan yang tersedia untuk dicari. Belajar untuk berpikir dalam bagian kelimpahan daripada kekurangan.


6. Brengsek!! Mengapa hal-hal buruk selalu terjadi padaku?

Masalah:
Hal-hal buruk terjadi pada setiap orang. jika kita berdiam diri terhadap hal itu, maka itu akan membuat kita frustasi dan menjatuhkan kita.

Solusi:
Lihat hal-hal buruk sebagai bagian dari air surut yang mengalir dalam kehidupan. Penderitaan bagian dari kondisi manusia tetapi itu akan berlalu. Semua rasa sakit akan berlalu. Sementara itu, jangan membiarkan itu menjadi beban. Jangan berlarut dengan hal-hal buruk tetapi lihat kedepan menghadapi hal-hal baik di masa depanmu. Belajar mengambil hal-hal buruk dalam setiap langkah dan belajar dari situ. Hal-hal buruk sebenarnya merupakan suatu kesempatan bertumbuh dan menjadi lebih kuat dalam musibah.

7. Kamu tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar! Mengapa kamu tidak seperti dia?

Masalah:
Perkataan seperti ini biasanya terjadi saat kita masih anak-anak dan tersimpan di bawah sadar. Masalahnya? Membandingkan dua orang, selalu merupakan pemikiran yang keliru. Setiap orang berbeda, dengan keberbedaan maka sesuatu dikerjakan. Perbedaan kekuatan, kelemahan dan perbedaan karakter manusia. Jika kita berharap bahwa semua manusia sama, kita sudah menjadi robot. Kedua, dengan berkata negatif seperti itu pada orang lain tidak akan membuat situasi menjadi lebih baik. Itu mungkin akan membuat kamu merasa lebih baik dan lebih berkuasa. Tetapi kenyataannya, itu akan menyakiti hubungan kamu. Sebenarnya, itu akan membuat kamu merasa negatif dan pastinya membuat orang lain juga merasa negatif dan perilaku negatif akan berlanjut. Semua orang akan kalah.

Solusi:
Ambil kesalahan dan perilaku buruk orang lain sebagai sebuah kesempatan untuk mengajar. Tunjukkan pada mereka bagaimana cara melakukan sesuatu. Kedua, puji mereka ada setiap perilaku positif mereka dan menghargai kesuksesan mereka. Terakhir dan yang paling penting, cintai mereka sebagaimana mereka.

8. Pekerjaanmu menjengkelkan. Itu sangat lemah! Kamu sangat tolol dan kuharap kamu tidak akan menghasilkan keturunan.

Masalah:
Bagaimanapun, coba lihat sesuatu bukan dari perspektif orang yang menerima komentar tersebut tetapi dari perspektif orang yang memberi komentar. Bagaimana dengan mengatakan hal seperti itu bisa menolongmu? Saya rasa akan merasa baik untuk memberi kesempatan jika kamu merasa waktumu terbuang. Tetapi benarkah, berapa banyak waktumu terbuang? Beberapa menit? Dan atas kesalahan siapa? Kebenarannya, membuat komentar negatif justru membuatmu untuk selalu berpikiran negatif. Hal itu juga tidak baik dalam pertemanan.

Solusi:
Belajar menawarkan solusi yang konstruktif terlebih dulu. Daripada memberitahu seseorang karya mereka buruk, atau pendapat mereka lemah, tawarkan pendapat yang spesifik untuk perbaikan. Bantu mereka untuk menjadi lebih baik. jika kamu ingin menyempatkan waktu untuk berpendapat, buat itu sebagai waktu yang berharga. Kedua, belajar untuk berinteraksi dengan orang dalam cara yang positif. Hal ini akan membuat orang lain merasa baik dan kamu juga memiliki perasaan yang lebih baik mengenai diri sendiri. Dan kamu akan mendapat beberapa teman akrab dengan cara seperti ini.

9. Membalas cemoohan orang

Masalah:
Jika seseorang menghinamu dan dengan cara yang sama kamu menghina mereka juga maka yang terjadi adalah perpindahan masalah. Orang tersebut mungkin menghadapi hari yang buruk dan menempatkan kamu di dalam hari tersebut karena suatu alasan. Jika kamu membalasnya, maka kamu berada di hari yang buruk juga. masalahnya menjadi masalahmu. Bukan hanya itu, lingkaran cemoohan dapat menjadi lebih buruk dan lebih buruk sampai menghasilkan kekerasan atau konsekuensi negatif untuk kalian berdua.

Solusi:
Biarkan hinaan atau komentar negatif meluncur. Jangan biarkan masalah mereka menjadi masalahmu. Kenyataannya, cobalah untuk mengerti masalah mereka lebih lagi, mengapa seseorang mengatakan sesuatu seperti itu? Apa masalah yang sedang mereka hadapi? Memiliki sedikit empati untuk seseorang tidak hanya akan membuatmu mengerti bahwa komentar mereka bukan tentangmu. Tetapi itu juga akan membuatmu merasa dan bertindak dengan tata cara positif menghadapi mereka. Kamu akan merasa lebih baik dalam proses tersebut.

10. Saya berpikir saya tidak dapat melakukan ini. Saya tidak cukup disiplin. Mungkin lain waktu.

Masalah:
Jika kamu merasa tidak dapat melakukan sesuatu, kamu mungkin tidka menang. Khususnya untuk masalah besar. Disiplin tidak ada hubungannya dalam hal ini. Motivasi dan fokus adalah segala yang diperlukan untuk melakukannya. Jika kamu menempatkan kesanggupan untuk lain waktu, kamu tidak akan melakukannya. Pemikiran negatif seperti ini menghalangi kita dari penyelesaian masalah.

Solusi:
Alihkan pemikiran ke sekelilingmu. Kamu dapat melakukan ini! Kamu tidak perlu disiplin. Temukan cara untuk membuat dirimu sukses dalam tujuanmu. Jika kamu gagal, belajar dari kegagalan tersebut, dan coba lagi. Daripada meletakkan tujuan itu untuk lain waktu, mulailah sekarang. Fokus pada satu tujuan dalam satu waktu, tempatkan semua energimu untuk hal itu. Raihlah sebanyak mungkin bantuan dari orang lain yang bisa kamu dapatkan. Kamu akan dapat menggerakkan gunung jika kamu mulai berpikir positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar